Covid-19 Membuat Ekonomi Menjadi Penyebab Naiknya Angka Kriminalitas
Seperti yang kita ketahui, dunia sedang diuji dengan kemunculan pandemi Covid-19. Tidak ada hal yang terjadi di dunia ini tanpa alasan, termasuk kemunculan wabah. Memang benar alasan terjadinya pandemi ini hanya Tuhan yang mengetahui, tapi kadang kita berpikir mungkin saja ini adalah cara Tuhan mengubah manusia menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Tanpa ujian atau cobaan, tidak ada manusia yang benar-benar mengubah dirinya menjadi lebih baik. Menjadi lebih baik seperti apa sih? Menjadi orang yang lebih peduli terhadap kebersihan diri sendiri dan sekitar, lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarga ketimbang teman-teman, lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta, dan lain sebagainya.
Bicara soal kriminalitas, sebelum terjadinya pandemi Covid-19 pun kasus kriminal tidak henti-hentinya muncul di pemberitaan televisi. Kasus kriminal memang sangat meresahkan, terlebih lagi di masa pandemi ini. Kita sudah dipusingkan dengan pembatasan sosial yang menjadi hambatan dalam bekerja, sekarang kepusingan ini bertambah dengan maraknya orang yang terpaksa menjadi kriminal karena kehilangan mata pencaharian. Kita tentu sadar bahwa seseorang yang mendadak menjadi kriminal di masa pandemi, sejatinya bukanlah penjahat. Ada yang menjadi kriminal karena terpaksa, ada pula yang menjadi kriminal karena memiliki kesempatan untuk berbuat hal demikian. Dasar dari kedua hal tersebut tidak lain adalah ekonomi.
Fokus dari tulisan ini adalah betapa besarnya dampak Covid-19 bagi perekonomian. Mengapa demikian? Covid-19 ini membatasi ruang gerak orang-orang dalam bekerja. Pembatasan tersebut membuat perusahaan melakukan WFH (Work From Home). Tentu kita sama-sama tahu, WFH tidak lebih baik daripada bekerja secara tatap muka langsung. Hal inilah yang membuat tercapainya tujuan perusahaan jadi terhambat dan memaksa perusahaan untuk melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) terhadap sejumlah karyawan. Tidak semua orang mudah bangkit saat mendapati dirinya di PHK dan mulai mencari pekerjaan lain. Ada orang yang setelah di PHK merasa tidak memiliki kemampuan lain yang bisa dimanfaatkan sebagai pekerjaan dadakan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Nah, dari sinilah muncul tindakan kriminal yang sering kita dengar pemberitaannya di televisi.
Pandemi Covid-19 benar-benar meluluhlantakan perekonomian bangsa. Dikutip dari KOMPAS.com, Indonesia resmi mengalami resesi. Salah satu faktor domestik penyebab indonesia mengalami resesi adalah berkurang atau melemahnya permintaan masyarakat karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa pandemi juga memunculkan banyak kreativitas yang selama ini terpendam. Tidak sedikit pekerja yang mengalami pemotongan gaji, kemudian hal inilah yang menjadi dasar sebagian orang untuk mencari pekerjaan sampingan agar kestabilan pendapatan ekonominya tidak terganggu.
Kembali lagi ke topik awal tentang meningkatnya angka kriminalitas di tengah pandemi Covid-19. Jika kita melihat orang yang berbuat kriminal dari sudut pandang kita, jelaslah bahwa hal tersebut kita anggap sikap yang mudah menyerah dan tidak bijaksana. Tapi jika kita melihat hal demikian dari sudut pandang mereka (yang berbuat kriminal), ketidakberdayaanlah penyebabnya. Mungkin saja mereka yang melakukan perbuatan kriminal akibat pemerosotan ekonomi ini sudah berusaha mencari cara agar tetap mampu memenuhi kebutuhan diri dan keluarga, namun mereka menyerah dan berpikir seperti tidak ada solusi untuk masalah ekonominya. Inilah yang menjadi dilema bagi saya sendiri sebagai penulis. Melihat pemberitaan maraknya kasus kriminal di tengah pandemi, terkadang saya merasa hal demikian seharusnya tidak dilakukan karena banyak jalan yang pasti Allah berikan disaat kita benar-benar ingin berusaha. Tapi terkadang juga merasa kasihan, karena kita tidak tahu apa yang sudah mereka alami sampai mereka sampai memutuskan untuk berbuat kriminal seperti mencopet. Namun, hal tersebut tetaplah salah dan kita tidak bisa membenarkan perbuatan semacam itu. Jadi solusi untuk semua ini memang hanya satu, berakhirnya pandemi Covid-19. Sebagai makhluk beragama, kita hanya bisa terus memanjatkan doa agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir agar setiap bangsa di dunia bisa kembali membangun perekonomiannya dengan keadaan pulih dari wabah, Aamiin Ya Robbal Alamin.
*tulisan sendiri, tidak menjiplak karya orang lain ^_^
Komentar