Ekonomi UMKM Di Masa Pandemi Covid-19

Tahun 2019 adalah tahun dimana banyak negara di dunia yang terpuruk dengan munculnya virus mematikan yaitu Covid-19. Wabah atau pandemi Covid-19 ini pertama kali terdeteksi di kota Wuhan, China lalu menyebar ke negara-negara di dunia termasuk Indonesia. Di Indonesia, virus Covid-19 pertama kali terdeteksi pada tanggal 2 Maret 2020 ketika dua orang terkonfirmasi tertular dari seorang warga negara Jepang. Hingga kini, pandemi Covid-19 belum juga berakhir.

Covid-19 Menyebabkan Merosotnya Ekonomi Dunia
Keberadaan virus Covid-19 ini menyebabkan kondisi ekonomi ikut anjlok di seluruh penjuru dunia. Di Indonesia, kita mengenal sebutan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang merupakan salah satu unit usaha dengan resiko terdampak paling besar. Mengapa demikian? Di masa pandemi seperti sekarang ini, masyarakat diminta untuk membatasi diri berada diluar rumah. Sudah menjadi kebiasaan masyarakat kita untuk pergi keluar walaupun hanya sekedar mengobrol santai di warung atau angkringan pinggir jalan. Bagi pelaku UMKM tentu sangat menguntungkan dengan banyaknya orang yang mampir ke warung atau angkringannya tersebut untuk sekedar minum kopi, membeli camilan, atau bahkan memesan makanan beserta lauknya. Namun, di masa pandemi ini tentu hal tersebut harus dibatasi dengan sejumlah protokol kesehatan yang telah pemerintah anjurkan. Walaupun sudah ada protokol kesehatan yang kini diterapkan oleh masyarakat dan juga pelaku UMKM, tidak sedikit orang yang masih takut berlama-lama di tempat umum seperti warung dan angkringan. Hal inilah yang menyebabkan menurunnya pendapatan harian pelaku UMKM. 

UMKM Sangat Terdampak!
Dalam keadaan pandemi seperti sekarang ini, banyak pelaku UMKM yang mulai mengurangi jumlah produksi dagangan yang dijual, mengingat sepinya pelanggan yang datang ke warung atau angkringannya. Bahkan setelah dikurangi, terkadang tetap tidak mencapai target. Inilah yang menjadi dilema masyarakat terutama pelaku UMKM tersebut. 

Sewa Lapak Mahal, Ekonomi Anjlok! 
Selain pentingnya mencapai target untuk memenuhi kebutuhan hidup dari pendapatan harian, pelaku UMKM juga harus mengumpulkan sejumlah uang sewa lapak yang nantinya dibayarkan kepada pemilik lapak (bagi yang menyewa). Biaya sewa lapak beragam, mulai dari yang sedang sampai yang mahal. Memang benar bahwa setiap pekerja atau selain pelaku UMKM juga terdampak pendapatan ekonominya, namun bagi pedagang-pedagang yang harus menyewa lapak dan membayar setiap bulan, tentu hal itulah yang menjadi penyebab dari anggapan bahwa UMKM lah yang mengalami dampak anjloknya ekonomi terparah di masa pandemi. 

Dibalik munculnya Virus Covid-19 dan menjadi wabah atau pandemi ini, banyak hikmah yang bisa kita dapat. Hikmahnya adalah kita bisa menjadi pribadi yang lebih memperhatikan kebersihan diri sendiri dan sekitar, juga lebih sering menghabiskan waktu bersama keluarga. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa dalam hal ekonomi, Covid-19 sangat mengancam laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia maupun dunia. Tapi tidak apa-apa, anggap saja ini ujian dari Tuhan yang memang harus kita hadapi. Yang terpenting adalah jangan pernah putus asa walau dalam keadaan terpuruk sekalipun, karna selalu ada jalan menuju keberhasilan. 




*tulisan sendiri, tidak menjiplak karya orang lain ^_^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

50 KUTIPAN BIJAK: MAHABHARATA, JODHA AKBAR, RADHA KRISHNA, CHANDRA NANDINI, CHANDRAGUPTA MAURYA, LAVA & KUSHA

38 KUTIPAN BIJAK: JODHA AKBAR, MAHABHARATA, RADHA KRISHNA, LAVA & KUSHA

RHOMA IRAMA DIANGGAP PROFESSOR