DIBALIK LAYAR SI DOEL
Seperti yang kita ketahui, sinetron atau serial televisi si doel sudah ditayangkan pada tahun 1994. Dimana, awal kisah kehidupan si doel ini dituangkan dalam sebuah sinetron berjudul “Si Doel Anak Sekolahan” yang kemudian menjadi “Si Doel Anak Gedongan” pada season 7 garapan rano karno dan produksi karnos film. Sinetron tersebut dibuat dalam 7 season dengan jumlah 162 episode. Film si doel ini termasuk trilogi. Apa itu trilogi? Dalam dunia kesusastraan, trilogi adalah sebutan untuk sebuah karya yang dikembangkan oleh satu tema menjadi tiga bagian yang saling berhubungan. Pada tahun 2018, kisah kehidupan si doel ini dilanjutkan ceritanya dalam bentuk film dengan judul “Si Doel The Movie”. Kemudian “Si Doel The Movie 2” di tahun 2019. Selanjutnya, di tahun 2020 film si doel kembali tayang dengan judul “Akhir Kisah Cinta Si Doel”. Nah, film yang ditayangkan tahun 2020 ini merupakan kejelasan cinta segitiga antara Doel, Sarah, dan Zaenab.
Diakui rano karno pada sebuah acara bahwa mempunyai semangat yang tinggi untuk tetap memerankan tokoh mak nyak (ibu nya si doel) walaupun dengan kondisi beliau yang saat ini lumpuh dan tidak bisa melihat. Di usia nya yang ke-82 tahun, Aminah Tjendrakasih (Ejaan sempurna: Aminah Cendrakasih) masih sangat bersemangat untuk menghiasi film si doel dengan perannya sebagai ibunya si doel. Karena kecintaan dan bakat di dunia akting itulah yang membuat beliau masih memerankan tokoh ibu nya si doel. Rano karno juga memaparkan tentang kemampuan luar biasa Aminah Cendrakasih dalam berakting. Di usia nya yang sudah sangat sepuh, beliau masih mampu menghapalkan dialog perannya dengan sempurna.
“Waktu sebelum syuting, reading. Saya kasih tau sama asisten saya… memang dialog panjang tapi potong potong potong. Apa yang terjadi? Hampir 80% dia hapal, gak perlu dipotong. Saya agak kaget juga kan… soalnya begini, begitu saya robah, dia lupa dialog nya. Jadi ambil aja terus, sepanjang-panjang dia inget aja. Itu luar biasa, seorang pemain-pemain senior seperti dulu… professional”. Kata Rano Karno, seperti dikutip dari keterangannya 2 Mei 2019.
Fakta-fakta pemain dan dibalik drama si doel:
1. Pada suatu acara talkshow, Rano karno mengatakan bahwa 2 pemainnya yakni Cornelia Agatha dan Maudy Koesnaedi bukan hanya memerankan tokoh sarah dan zaenab, tetapi juga memberikan input cerita.
2. Untuk film “akhir kisah cinta si doel”, rano karno membutuhkan waktu hampir 8 bulan menulis skenario. Hal tersebut dikarenakan beliau sangat bingung untuk menentukan siapa yang akan dipilih nya diantara sarah dan zaenab. Sedangkan fans atau penggemar tokoh sarah dan juga zaenab sangat banyak.
3. Aktor dan komedian Mandra kerap protes kepada Rano Karno karena tokoh Mandra di film belum mendapatkan cintanya.
4. Baju yang dipakai oleh Cornelia Agatha, pemeran sarah 99% adalah miliknya. Tapi didiskusikan juga dengan sutradara, bagian kostum, designer nya.
5. Rano karno mengakui bahwa dirinya tidak pernah mengatur para pemainnya soal kostum, dibebaskan saja.
6. Maudy Koesnaedi mengatakan bahwa saat shooting si doel di perkampungan, ada orang yang berjualan baju dengan sepeda dan keliling dengan promosi ‘baju zaenab, baju sarah’.
“Kalau sarah tuh yang tomboy-tomboy, kemeja gulung-gulung, etnik-etnik gitu. Kalau zaenab yang bunga-bunga, rok nya panjang”. Kata maudy koesnaedi, seperti dikutip dari keterangannya, Senin 13 januari 2020.
7. Pada suatu acara talkshow, Rano Karno memaparkan bagaimana cara beliau mencari pemeran sarah dan zaenab.
“saya tau karakter lia ini, saya udah amatin dia dari mulai dia rini tomboy. Makanya waktu saya bikin ini adalah sarah, otak saya adalah Cornelia Agatha. Yang aneh zaenab. Zaenab nih adalah di awang-awang, saya gak tau siapa pemainnya. Tapi begitu aku liat satu majalah, saya bilang sama si atun, *tun, cari ni orang… ini si zaenab, gua mau ketemu*” kata Rano Karno
8. Maudy Koesnaedi, pemeran tokoh zaenab mengatakan bahwa dirinya melakukan casting untuk perannya saat sedang makan nasi padang di lokasi shooting.
9. Saat itu Maudy Koesnaedi yang merupakan none Jakarta mengakui perasaan semangatnya terhadap budaya betawi sehingga menerima tawaran Rano Karno untuk casting memerankan tokoh zaenab.
10. Si doel ini merupakan drama yang tidak ada peran utama, seperti yang pernah dikatakan Rano Karno pada suatu acara talkshow.
“bayangin… 1 episode bisa si atun kejepit tanjidor, artinya setiap pemain bisa menjadi peran utama sehingga saya gak tau fokusnya mau kemana ini. Hari ini benyamin, besok mak nyak, mas karyo, bahkan pak tile yang tua bangke begitu aja bisa jadi hero. Sehingga barangkali orang liat kok menjadi panjang. Karena memang si doel itu tidak hanya menceritakan tentang doel dengan sarah dan zaenab tapi dengan keluarganya”. Kata Rano Karno.
11. Semua cerita dari mulai tanjidor, oplet, peran tokoh, dan konsep ditulis oleh rano karno sendiri.
12. Diakui Rano Karno bahwa nama si doel mendatangkan hoki yang luar biasa bukan hanya dibuat film, tetapi menjadi nama sebuah rumah makan miliknya. Bukan hanya nama si doel, nama si atun pun dijadikan merk dagang yakni ‘bakso atun’.
13. Rano Karno bukan betawi tulen, melainkan campuran betawi dan padang. Ayahnya padang dan ibunya betawi.
14. Rano karno mengakui kecintaannya dengan budaya betawi. Hal itulah yang membuatnya ingin menuangkan budaya dan kehidupan betawi kedalam bentuk tontonan.
15. Bukan hanya berbakat dalam dunia seni peran dan menulis naskah, rano karno juga pandai menyanyi. Ayah Rano Karno adalah seorang seniman, berlatih panggung dan pentasnya 1 tahun sekali.
16. Dulunya, mandra adalah penari topeng.
17. Saat melihat sosok Mandra, Rano Karno mengakui bahwa mandra berbakat dan diajaklah untuk main di sinetron si doel.
18. Nama Mandra tidak diganti di si doel lantaran rano karno menganggap nama itu memang cocok untuk peran Mandra sendiri.
19. Alasan Rano Karno mengikutsertakan adiknya sendiri yakni Suti Karno dalam sinetron si doel adalah karena pada umumnya orang betawi jarang yang anaknya satu. Dikisahkan pula di dalam sinetron si doel saat itu bahwa mak nyak memiliki 2 anak lagi selain doel dan atun yang meninggal saat masih kecil.
20. Rano Karno mengatakan juga bahwa alasannya mengikutsertakan suti karno adalah karena adiknya itu berbakat di dunia seni peran dan itu bukan pertama kalinya Suti Karno berakting.
21. Adegan si atun terjepit tanjidor merupakan ide dari babeh sabeni (Benyamin Sueb). Beliau mengatakan bahwa properti harus bisa dimainkan.
22. Rano Karno menyampaikan bahwa pemainnya ikut terlibat untuk menyumbang ide dan gagasan agar skenario nya berkembang bukan hanya dari satu sudut pandang.
23. Pemeran babeh sabeni yakni Benyamin Sueb beberapa kali melakukan improvisasi saat sedang beradu akting. Beberapa diantaranya adalah saat babeh sabeni berbincang dengan si doel di salah satu episode yang mengatakan “sekali-sekali lo jadi gubernur” dan di episode si doel lulus jadi sarjana “si doel udah jadi tukang insinyur”.
24. Bukan hanya Benyamin yang beberapa kali melakukan improvisasi saat beradu akting, Mandra dan Basuki pun melakukan hal yang sama. Jadi kalau berada di adegan yang sama, seringkali ketiganya melakukan improvisasi.
25. Rano Karno mengakui dirinya agak kewalahan menghadapi 3 pemeran yang buta huruf yakni Hj. Tile (Engkong Ali—Engkong nya si doel), Saparbe Notowidagno (Pak bendot—Mertua nya mas karyo), dan Nachi (Nyak rodiah—Istri engkong Ali). Namun, ketiga pemeran tersebut patut diakui kepiawaiannya dalam beradu akting karena terlihat sangat professional.
26. Saat Jakarta fair masih di monas, Hj. Thonah pemeran karakter nyak nya zaenab pernah digampar oleh salah satu pengunjung disana yang geram dengan peran beliau di sinetron si doel karena kerap kali memarahi zaenab dan memaksa nya menikah dengan laki-laki yang tidak dicintainya. Beliau juga memaparkan bahwa kejadian saat itu sampai ditengahi oleh satpam disana.
27. Cornelia Agatha mengaku bahwa dirinya tidak mengambil peran apapun selama hampir 3 tahun. Tujuannya adalah untuk mengekslusifkan diri hanya untuk menjaga image peran sarah di si doel.
28. Setelah break cukup lama di dunia seni peran, Cornelia Agatha akhirnya memutuskan untuk main di film lain dengan mengambil peran yang karakter nya sangat jauh dari sosok sarah agar orang bisa lepas dari karakter sarah saat menonton dirinya di peran lain.
29. “awalnya aja mungkin mas Rano sendiri juga tidak menyangka bahwa ini akan menjadi fenomenal karena untuk menjual serial si doel itu sangat sulit ke stasiun. Karena kita formatnya mungkin terlalu kampung ya”. Kata suti karno, seperti dikutip dari keterangannya, Rabu 23 Oktober 2013.
Dilanjut dengan pendapat Cornelia Agatha “iya… kampung. Ya, sehari-hari banget sih, Indonesia. Sementara waktu itu kan lagi yang mewah sekali sinetron-sinetron nya”.
30. Saat ditanyakan kejadian-kejadian yang tak terlupakan, suti karno mengatakan “waktu shooting juga kita, memang benang merahnya di skenario. Tapi improvisasi dibebaskan sama mas rano. Tau sendiri Benyamin, bang Mandra, ketemu sama Basuki yaudahlah terserah dia dah gitu mau shooting nya gimana ya kan. Kadang-kadang latihan sama take beda, jadi kita kadang-kadang juga suka ketawa gitu”.
31. Benyamin Sueb pernah ditawari menjadi menteri namun ditolak. Para menteri yang saat itu menjabat ikut mengantarkan beliau ke tempat peristirahatan terakhir. Kedekatan benyamin dengan pejabat berawal dari keikutsertaannya dalam membantu kampanye pada pemilu di era 70’an. Sama seperti sekarang, kala itu partai politik juga menggaet artis untuk membantu kampanye. Menurut pengakuan salah seorang sahabat benyamin yang bernama wiryanto, dirinya mengantar benyamin ke cendana karena presiden soeharto ingin menawarkan jabatan menteri penerangan. Namun, tawaran menjadi menteri tersebut ditolak oleh benyamin karena mengaku malas bermain politik lantaran tidak bisa berbohong.
32. Benyamin Sueb disebut sebagai pahlawan budaya hingga namanya diabadikan untuk sebuah nama jalan di kawasan kemayoran Jakarta pusat, tempat dimana beliau dilahirkan. Semasa hidupnya, beliau konsisten memperkenalkan budaya betawi kesenian gambang kromong hingga populer ke luar negeri. Tidak hanya nama jalan, pemerintah RI juga memberikan penghargaan “BINTANG BUDAYA PARAMA DHARMA” sekaligus gelar “PAHLAWAN BUDAYA”. BINTANG BUDAYA PARAMA DHARMA merupakan penghargaan tertinggi di bidang budaya.
33. Sebutan ondel-ondel yang kita kenal saat ini dipopulerkan oleh Benyamin Sueb. Dulu, namanya adalah barongan bukan ondel-ondel.
34. Rano Karno mengakui bahwa dirinya terpaksa menjadi penulis, sutradara, editor sekaligus karena tidak mampu membayar untuk mempekerjakan seorang penulis, sutradara, dan editor.
Komentar