PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA ZAMAN SEKARANG
•• PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA ZAMAN SEKARANG ••
Indonesia memiliki berbagai macam bahasa yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia seperti bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Betawi, bahasa Medan, dan lainnya. Namun dari keberagaman bahasa daerah tersebut, bahasa Indonesia lah yang ditetapkan sebagai bahasa resmi bangsa Indonesia. Dengan kata lain sebagai warga negara Indonesia, kita memiliki tanggung jawab menjaga keaslian bahasa Indonesia. Maksudnya adalah kita harus bisa membuat bahasa Indonesia yang sesuai kaidah lebih sering digunakan daripada bahasa gaul yang sekarang bertahta ditengah kalangan anak muda.
Salah satu masalah dalam penggunaan bahasa Indonesia adalah beberapa pengucapan kata yang lebih condong ke bahasa Inggris. Maksudnya bagaimana sih? Misalnya Televisi -- Dalam bahasa Inggris Television ~ disingkat TV (pengucapan: TiVi). Seharusnya saat kita berbicara menggunakan bahasa Indonesia, singkatan-singkatan semacam itu juga harus sesuai dengan bahasa Indonesia dari segi pengucapannya (Televisi ~ disingkat TV ~ pengucapan: TeVe). Nah kenapa sih hal tersebut penting dan dipermasalahkan? Karena bahasa Indonesia adalah bahasa resmi, jangan sampai terkesan campuran bahasa lain dari segi pengucapan abjadnya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan bahasa Indonesia zaman sekarang juga dipengaruhi oleh arus globalisasi. Globalisasi membuat kemajuan pesat pada bidang teknologi dan informasi. Zaman sekarang, sangat mudah mengirim pesan melalui media chat ataupun berkomunikasi melalui panggilan telepon. Dengan kemajuan itulah bahasa gaul lebih marak digunakan karena adanya penyebaran bahasa gaul yang cenderung alay. Contohnya:
• "dah makan lom?" (seharusnya "sudah makan belum?")
• "met pagi" (seharusnya "selamat pagi")
• "cyg u lgie d manah?" (seharusnya "sayang, kamu lagi dimana?")
• "leh ugha" (seharusnya "boleh juga")
• "mf ea" (seharusnya "maaf ya")
• "mangaaatsss yaa" (seharusnya "semangat ya!")
• "sabi kok" (seharusnya "bisa kok")
• "maacih" (seharusnya "terimakasih")
Nah dari beberapa contoh diatas, menurut kalian bagaimana? Risih atau biasa saja? Saya sendiri risih kalau ada orang yang mengirim pesan dengan penulisan seperti itu. Bukan hanya risih dengan penulisannya, tapi mencerna maksudnya pun agak bingung. Terkadang mereka yang menulis pesan alay seperti itu tahu kalau penulisannya tidak benar, tapi mereka tetap tidak berubah. Kenapa? Menurut saya, mungkin mereka ingin terlihat berbeda dan keren padahal sama sekali tidak mencerminkan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal tersebut jangan sampai dibiasakan karena takutnya saat mengirim pesan kepada orang-orang yang penting seperti guru, dosen, dan sebagainya malah menggunakan bahasa yang menyimpang dari kaidahnya.
Dampak dari penggunaan bahasa indonesia yang kurang baik dan benar pasti banyak sekali. Salah satunya sering terjadi di kalangan siswa atau mahasiswa yang kesulitan menjelaskan materi presentasi karena dirinya tidak terbiasa menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Terkadang penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar malah dianggap aneh ketimbang bahasa gaul yang cenderung alay. Sebenarnya akar dari permasalahan ini adalah faktor kebiasaan. Sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia yang baik dan benar seharusnya sudah tertanam oleh semua orang sejak dini. Terbiasa menggunakan bahasa yang kurang baik dan benar akan membuat kita sulit menyaring kosa kata yang baik dan kurang baik di zaman yang semakin banyak perubahan ini.
Bahasa gaul tidak memiliki struktur gaya bahasa yang pasti sedangkan bahasa Indonesia sudah menjadi ejaan yang disempurnakan, dimana hal itu berarti bahasa Indonesia sudah memiliki struktur gaya bahasa yang pasti. Bahasa Indonesia awalnya bukan seperti bahasa yang kita ketahui sekarang ini, karena bahasa Indonesia mengalami beberapa kali perubahan, mulai dari ejaan Van Ophuijsen, ejaan republik atau ejaan Soewandi, ejaan pembaharuan, ejaan Melindo (Melayu Indonesia), ejaan LBK (Lembaga Bahasa dan Kesusastraan), sampai ejaan yang disempurnakan. Dari perubahan tersebut menunjukkan bahwa bahasa Indonesia ingin dijadikan bahasa yang sempurna sebagai bahasa resmi bangsa Indonesia. Maka dari itu, kita sebagai warga negara Indonesia patut membiasakan diri untuk berbahasa yang baik dan benar. Berbahasa yang baik dan benar adalah kewajiban kita karna bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan. Bahasa Indonesia juga merupakan identitas nasional yang dengan kata lain bahasa Indonesia mencerminkan jati diri bangsa Indonesia.
Pesan dari penulis: sebagai warga negara Indonesia, kita harus selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Di era yang serba canggih dan adanya arus globalisasi ini, kita harus pandai menyaring kosa kata yang kurang baik. Jangan sampai informasi yang ingin disampaikan menjadi tidak jelas maksudnya karena cara mengomunikasikannya yang kurang tepat. Kita harus ingat bahwa dalam upaya perubahan ejaan bahasa Indonesia dari masa ke masa itu tidaklah mudah, pastinya banyak hal yang didiskusikan oleh pihak-pihak terdahulu. Kita sebagai generasi yang hanya perlu melestarikan hasilnya dan tidak perlu menjalani prosesnya harus senantiasa bersyukur atas hal itu. Mungkin akan lebih baik lagi di zaman modern ini kita bisa menciptakan kosa kata baru yang baik dan bukannya cenderung kasar. Berbahasa yang baik dan benar bukan hanya mencerminkan karakter diri sendiri saja, melainkan karakter bangsa pula.
Komentar
Always support you kii