JENIS - JENIS KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA
>> JENIS - JENIS KALIMAT
1. Kalimat Sederhana dan Kalimat Kompleks
a. Kalimat sederhana merupakan kalimat yang dibentuk oleh fungsi-fungsi pokok, yaitu S (Subjek), P (Predikat), O (Objek), dan K (Keterangan ~ waktu, tempat atau ruang, dan suasana).
Contoh: Kampus itu bagus.
b. Kalimat kompleks merupakan kalimat yang mengalami perluasan berupa penambahan fungsi keterangan atau dengan perluasan pada fungsi-fungsinya.
Contoh: Kampus di Depok itu bagus sekali.
2. Kalimat Minor dan Kalimat Mayor
a. Kalimat minor merupakan kalimat yang mengandung satu unsur pusat (umumnya Predikat).
Contoh: Besok siang. (jawaban pertanyaan Kapan Rino Pulang?)
b. Kalimat mayor merupakan kalimat yang setidaknya mengandung dua unsur pusat (S-P atau S-P-O).
Contoh: Rino pulang besok siang.
3. Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif
a. Kalimat aktif merupakan kalimat yang predikatnya melakukan sesuatu atau pekerjaan. Ciri-ciri penting yang menandai kalimat aktif adalah predikat kalimat itu berupa kata kerja yang berawalan me (N)- dan ber-.
Contoh: Vivi sedang menyiram tanaman.
b. Kalimat pasif merupakan kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan. Kalimat pasif ditandai oleh predikat yang berawalan di- atau ter-.
Contoh: Tanaman sedang disirami oleh Vivi.
4. Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung
a. Kalimat langsung merupakan kalimat yang secara cermat menirukan sesuatu yang diujarkan atau dikatakan orang.
Contoh: "Aku sangat bosan", ujar Vino.
b. Kalimat tidak langsung merupakan kalimat yang melaporkan sesuatu yang diujarkan atau dikatakan orang.
Contoh: Vino mengatakan bahwa dirinya sangat bosan.
5. Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk
a. Kalimat tunggal merupakan kalimat yang hanya terdiri dari satu pola kalimat atau satu klausa.
Contoh: Kakak membaca.
b. Kalimat majemuk merupakan kalimat yang terdiri dari dua pola kalimat atau dua klausa bahkan lebih. Kalimat majemuk dapat digolongkan kedalam lima jenis, yaitu kalimat majemuk setara, kalimat majemuk rapatan, kalimat majemuk bertingkat, kalimat majemuk perluasan, dan kalimat majemuk campuran.
* Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara merupakan kalimat yang memiliki dua klausa yang sifatnya sederajat yang kemudian digabungkan dengan konjungsi.
Contoh:
Klausa 1: Adik memenangkan lomba menyanyi.
Klausa 2: Kakak memenangkan lomba menulis.
Dalam kalimat majemuk setara menjadi: Adik memenangkan lomba menyanyi dan Kakak memenangkan lomba menulis.
* Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat majemuk rapatan sama dengan kalimat majemuk setara yang klausa-klausanya dapat berdiri sendiri. Bedanya, pada jenis ini akan ditemukan unsur klausa yang berulang. Perulangan unsur tersebut biasanya dipisahkan dengan konjungsi dan, serta, atau juga ataupun tanda koma (,).
Contoh:
Klausa 1: Rima menghadiri seminar kesehatan tersebut.
Klausa 2: Dinda menghadiri seminar kesehatan tersebut.
Dalam kalimat majemuk rapatan menjadi: Rima dan Dinda menghadiri seminar kesehatan tersebut.
* Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat merupakan kalimat yang memiliki dua klausa atau lebih yang hubungannya tidak sejajar. Karena ketidaksejajarannya tersebut, salah satu klausa tidak dapat berdiri sendiri.
Contoh:
Klausa 1: Mira sering terlambat datang ke sekolah.
Klausa 2: rumahnya jauh.
Dalam kalimat majemuk bertingkat menjadi: Mira sering terlambat datang ke sekolah karena rumahnya jauh.
* Kalimat Majemuk Perluasan
Kalimat majemuk perluasan adalah kalimat yang anak kalimatnya merupakan perluasan dari salah satu bagian unsur klausa yang ada. Anak kalimat tersebut biasanya dihubungkan dengan konjungsi yang.
Contoh:
Klausa 1: Televisinya mulai rusak.
Klausa 2: Televisinya dibeli pada 8 tahun lalu.
Dalam kalimat majemuk perluasan menjadi: Televisinya yang dibeli pada 8 tahun lalu mulai rusak.
* Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran merupakan kalimat yang menggabungkan bentuk kalimat setara ataupun rapatan dengan kalimat majemuk bertingkat. Didalamnya, terdapat dua buah konjungsi atau lebih yang sifatnya menjadi kata penghubung koordinatif maupun bukan dan jumlah klausanya lebih dari dua.
Contoh:
Klausa 1: Aku bermain sepakbola di lapangan.
Klausa 2: Rio bermain sepakbola di lapangan.
Klausa 3: Rizky bermain sepakbola di lapangan.
Klausa 4: hujan
Dalam kalimat majemuk campuran menjadi: Aku, Rio, dan Rizky bermain sepakbola di lapangan walaupun hujan.
Klausa 2: Rio bermain sepakbola di lapangan.
Klausa 3: Rizky bermain sepakbola di lapangan.
Klausa 4: hujan
Dalam kalimat majemuk campuran menjadi: Aku, Rio, dan Rizky bermain sepakbola di lapangan walaupun hujan.
>> MENGGABUNGKAN KALIMAT DENGAN KONJUNGSI YANG TEPAT
Konjungsi yang biasa digunakan dalam penggabungan kalimat yaitu:
1. Konjungsi Koordinatif
Konjungsi koordinatif merupakan konjungsi yang menggabungkan dua klausa yang memiliki kedudukan setara seperti dan, atau, tetapi.
2. Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif merupakan konjungsi yang menggabungkan dua klausa atau lebih yang memiliki hubungan bertingkat. Contohnya hubungan waktu (sesudah, setelah), syarat (jika, kalau), pengandaian (andaikan, seumpama), tujuan (agar, supaya), konsesif (biarpun, walaupun, meskipun), pemiripan (seolah-olah, seakan-akan), penyebaban (sebab, karena), pengakibatan (sehingga, maka), penjelasan (bahwa), dan cara (dengan).
3. Konjungsi Korelatif
Konjungsi korelatif merupakan konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa. Hubungan kedua unsur tersebut memiliki derajat yang sama. Contohnya, tidak hanya ... melainkan, baik ... maupun, sedemikian ... tetapi, bukannya ... sehingga, apa(kah) ... atau.
4. Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat merupakan konjungsi yang menghubungkan satu kalimat yang lain. Contohnya, meskipun demikian, kemudian, oleh karena itu, dengan demikian, sebaliknya. Penggunaan konjungsi jenis ini selalu diletakkan di awal kalimat dan penulisannya selalu memggunakan huruf kapital.
Komentar