RHOMA IRAMA DIANGGAP PROFESSOR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh...

Hallo teman-teman online semuanya... Apa kabar? Sehat-sehat? Semoga kita semua selalu diberi kesehatan Aamiin...

Musik adalah salah satu bagian dari seni yang keberadaannya sangat melekat dengan kehidupan manusia. Pangkat, derajat, usia tidak akan pernah menjadi batasan bagi siapapun untuk bermusik. Tidak bisa dipungkiri bahwa kini musik sudah mendapat tempat yang istimewa di hati banyak orang. Musik bisa menjadi perantara untuk mengekspresikan segala macam perasaan. Musik juga bisa menjadi penghibur bagi hati yang sedang gundah melalui irama yang disandingkan dengan lirik penuh makna. Musik sendiri memiliki beberapa genre yang dapat dinikmati oleh masing-masing pecintanya. Genre dalam musik dibagi menjadi tiga jenis, yakni:

1.     Musik Seni: Musik Klasik

2.   Musik Populer: Jazz, Gospel, Blues, Rhythm and Blues (R & B), Funk, Rock, Metal, Hardcore, Electronic, Ska-Reggae-Dub, Hip Hop / Rap / Rapcore

3.     Musik Tradisional: Country, Dangdut

Melalui blog ini, saya ingin mengajak para pembaca untuk menilik kembali perjuangan seorang Rhoma Irama dalam menyebarkan dan mempopulerkan musik dangdut.

Dangdut merupakan musik yang tercipta dari gabungan musik Hindustani (India), Melayu, dan Arab. Ciri khas dari musik dangdut adalah terdapat cengkok yang merupakan unsur utama nya. Tanpa adanya cengkok, lagu dangdut akan terasa datar karena tidak ada ciri khas yang melekat pada nadanya. Dahulu, musik dangdut hanya digemari oleh para orang tua saja. Namun seiring berjalannya waktu, dangdut kini sudah diterima luas dan dinikmati oleh semua kalangan. Berkat perjuangan Bapak Haji Rhoma Irama, dangdut sudah mulai dicintai bukan hanya di indonesia saja melainkan luar negeri pula. 

Karya Bapak Haji Rhoma Irama bukan hanya sekadar lagu yang liriknya tentang cinta dan kehidupan duniawi saja. Tetapi ada pula lagu yang menggambarkan tentang pengorbanan seorang ibu, takwa kepada Tuhan, larangan ghibah, dan masih banyak lagi karya beliau mengenai nilai-nilai kehidupan. Bapak Haji Rhoma Irama menjadikan musik dangdut bukan hanya sebagai media untuk mengekspresikan diri dalam seni, melainkan sebagai media berdakwah juga. 

Dalam perjuangan menjadikan musik dangdut diakui keberadaannya secara luas, Bapak Haji Rhoma Irama dan anggota soneta lainnya beberapa kali menghadapi rintangan yang cukup merugikan. Namun, segala rintangan yang soneta group alami itu tidak memadamkan semangat mereka untuk tetap menyebarluaskan irama dangdut.

Pada sebuah acara musik dalam rangka perayaan ulang tahun Bapak Haji Rhoma Irama yang ke-71, beliau menceritakan bagaimana perjuangan menyebarkan musik dangdut saat indonesia masih menolak keras jika musik disandingkan dengan agama. 

"Jadi gini, ada sebuah kisah dimana saat itu bermusik cenderung harus maksiat, kalau enggak mabok enggak seniman. Kalau pakai sholat gak seniman, kalau ada seniman sholat dicaci 'wah itu bukan seniman'. Maka 13 oktober 1973 kita komitmen, mulai hari ini gak ada lagi gak sholat, semua tidak boleh maksiat, sholat harus berjamaah, no drug, no wine, no miras. Saat itulah saya bilang yang setuju jabat tangan saya". kata Rhoma, seperti dikutip dari keterangannya, Selasa 12 Desember 2017

"makanya saya berontak kenapa kok main musik harus gak sholat, kenapa kok main musik harus pergaulannya bebas. Nah ini yang bikin saya berontak, saya bilang *Ya Allah... Seandainya musik ini lebih memperlebar jalan saya ke neraka, cabutlah bakat saya. Tapi seandainya musik ini bisa membawa kepada keridhoanmu, bimbinglah diri saya". kata Rhoma

Bapak Haji Rhoma Irama mengatakan bahwa soneta disebut orkes perang karena ada satu kisah di Tanjung Priok dimana saat itu belum ada Ancol yang keren dan indah seperti sekarang ini.

"Saya Assalamu'alaikum pertama di panggung musik, itu pertama. Dulu gak ada salam-salam diatas panggung. Begitu saya teriak Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, sendal beterbangan. Saat itu sangat tabuh, ada satu jurang antara musik dan agama". kata Rhoma

Setelah aksi lempar sendal itu, seorang penonton melontarkan kata-kata menghina islam. Pak Haji menegaskan bahwa beliau tidak marah jika yang dihina adalah dirinya, tapi saat itu yang dihina adalah agama sehingga memancing emosi dan beliau pun melepas gitar kemudian lompat dari panggung untuk mengejar seorang penonton tersebut. Namun saat sedang mengejar, teman dari seorang penonton tersebut berdiri di belakang pak haji dan berniat menebas kepalanya dengan golok. Tapi, salah seorang anggota soneta yakni Haji Nasir menyelamatkan nyawa Pak Haji Rhoma dengan menghantam golok menggunakan stand mic. 

"Dulu rock sama dangdut itu kontak fisik, ada suatu kontra yang luar biasa. Jadi kalau rock main hujan batu, kalau dangdut main hujan batu. Ada lagi... kita main, panggung dikencingin". kata Rhoma

Pak Haji menyampaikan bahwa Yapto Soelistyo Soerjosoemarno lah yang mempersatukan dangdut dan rock pada saat itu. Sejak saat itu rock, dangdut, dan pop damai. 


Kini, dangdut bukan lagi musik yang dianggap kampungan karena dulu banyak disukai oleh rakyat-rakyat biasa yang cenderung sangat menikmati musik dengan jogetan seperti khas musik dangdut itu sendiri. Dangdut sudah sangat berevolusi seperti yang pernah dikatakan oleh seorang pengamat musik dan entertainment indonesia, Bens Leo di talkshow salah satu stasiun televisi. 

"Saya kira yang paling jelas terlihat itu pada saat putranya sendiri mengikuti jejak mas Rhoma... dangdut tapi nge-band. Ridho Rhoma itu dangdut nge-band sekali. Dan itulah yang sebetulnya anak-anak muda pada akhirnya sangat suka pada gaya Rhoma Irama karena pada saat itu dangdut akhirnya tidak lagi dianggap sebelah mata oleh siapapun juga karena dangdut sudah berevolusi melalui Rhoma. Kemudian dilanjutkan dengan stasiun televisi yang menggelar satu acara kompetisi yang itu memakai orkestrasi, kemudian juga kostum-kostum yang indah sehingga tidak ada jarak lagi antara dangdut dengan musik lain. Dan mas Rhoma yang memulai itu". kata Bens Leo, seperti dikutip dari keterangannya, Rabu 22 Agustus 2018  


By the way, sekarang dangdut sudah mendunia... 

Mr. Andrew, vokalis dari dangdut cowboys Amerika saat menjadi bintang tamu di acara musik salah satu stasiun televisi mengatakan bahwa Universitas di Amerika mewajibkan mahasiswa nya untuk mempelajari musik Bapak Haji Rhoma Irama yaitu dangdut. Mr. Andrew menyampaikan bahwa dalam mempelajari musik dangdut, dilakukan praktek langsung mulai dari dengar lagu, musik, sampai jogetnya. Mr. Andrew juga mengatakan bahwa Bapak Haji Rhoma Irama dianggap Professor di Amerika dan negara-negara yang lain. 

Sudah banyak penyanyi dunia yang mulai mempelajari dan mencintai musik dangdut. Bahkan, ada yang membuat song cover dengan music video nya sendiri. Karya-karya Bapak Haji Rhoma Irama sudah dijadikan koleksi di Smithsonian Institution (Smithsonian Institution adalah suatu lembaga pendidikan dan riset di Amerika). 


Sebagai orang indonesia, kita patut merasa bangga akan pencapaian yang didapat Bapak Haji Rhoma Irama sebagai pelopor dangdut. Kini, sudah banyak pemuda/pemudi di nusantara yang sangat mumpuni dalam bernyanyi dangdut. Kompetisi-kompetisi dengan latar belakang dangdut yang diselenggarakan beberapa stasiun televisi pun sangat membantu dan memfasilitasi pemuda/pemudi yang ingin mengembangkan bakatnya di dunia musik. 

Jadi, perjuangan Bapak Haji Rhoma Irama sebagai pelopor dangdut itu tidak mudah. Bukan hanya Bapak Haji Rhoma Irama, anggota soneta group lainnya juga sangat berjasa dalam upaya menyebarluaskan musik dangdut. Saya berharap musik dangdut makin maju dan mendunia karena dangdut merupakan salah satu harta berharga di dunia seni khususnya musik yang patut dilestarikan. Mari kita cintai musik dangdut dari negara kita tercinta, Indonesia. Kalau bukan kita, siapa lagi? ^_^



Sekian dari saya, mohon maaf jika ada rasa tidak nyaman dengan apa yang disampaikan dan terima kasih bagi yang sudah membaca artikel di blog ini. Semoga bisa bermanfaat dan menjadi tambahan informasi bagi para pembaca yang sudah meluangkan sedikit waktunya. 

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh...

 


Komentar

Prcllyaputri mengatakan…
Mantap sukses selalu
Annisa pm mengatakan…
Sangat bermanfaat. Semangat terus untuk membuat blog selanjutnya!
Okky Mariska mengatakan…
Terimakasih sudah berkunjung ^_^
Okky Mariska mengatakan…
Terimakasih Annisa... semoga menjadi tambahan informasi yaa...
Steavi mengatakan…
Semangat untuk buat blog terus ya ��������
Okky Mariska mengatakan…
Pastiii... terimakasih sudah berkunjung
Unknown mengatakan…
Kerenn!! Semangat terus okky!!
MUHAMAD ISA mengatakan…
Mantul oky.. sukses
Saveravera mengatakan…
Halo pak isaaaa,,, apa kabsss pakk hwuwhuuuu kangen deh
Nadia Maulidina mengatakan…
KEREEN... SEMANGAT TERUS BUAT BLOG NYA 👍👍🏻
Okky Mariska mengatakan…
Terimakasih, Ammar.
Okky Mariska mengatakan…
Terimakasih
Okky Mariska mengatakan…
Terimakasih... Aamiin
Nana mengatakan…
Menyimak dan bermanfaat
Okky Mariska mengatakan…
Trimakasih ^_^
Okky Mariska mengatakan…
Terimakasih ^_^
Okky Mariska mengatakan…
Terimakasih ~_~
Okky Mariska mengatakan…
Dangdut Never Dies
Unknown mengatakan…
okky....bagus blogmu ini.....tulisnmu ini bentuknya esai. kembangkan terus ky...sukses selalu ya
Okky Mariska mengatakan…
Terimakasih .... InsyaAllah akan dilanjutkan di blog-blog selanjutnya... ^_^
Didit Adhiyatma Razak mengatakan…
nice.. terus berkarya
Okky Mariska mengatakan…
Terimakasih😊
Nasy mengatakan…
Kewwrreennnn 🤗

Postingan populer dari blog ini

50 KUTIPAN BIJAK: MAHABHARATA, JODHA AKBAR, RADHA KRISHNA, CHANDRA NANDINI, CHANDRAGUPTA MAURYA, LAVA & KUSHA

38 KUTIPAN BIJAK: JODHA AKBAR, MAHABHARATA, RADHA KRISHNA, LAVA & KUSHA